Santai di Osaka, Mencoba Kuliner dan Tidur Khas Jepang
Setelah hampir dua bulan ga nulis, tiba-tiba ada teman ngomong
"ayolah nulis lagi, ntar gue baca lanjutan blognya "
memang sih hanya satu orang yang bilang gitu, tapi seperti menyulut api kecil yang hampir padam membuat saya semangat untuk melanjutkan cerita perjalanan saya.
Hari Ke Empat
Pagi hari, setelah check out hotel saya melanjutkan perjalan ke kota Osaka selama dua hari. Osaka merupakan kota terbesar ketiga di Jepang selain Tokyo dan Yokohama, pastinya akan banyak tempat yang menarik yang sangat sayang kalo dilewatkan seperti Universal Studio Japan (USJ), Osaka Castle, Dotonbori dan masih banyak lagi. Tapi prioritas saya waktu itu adalah mengambil tas yang tertinggal di shinkansen saat berkunjung di Nagoya.
Lama perjalanan dari Stasiun Nagoya ke Stasiun Shin-Osaka sekitar 50 menit dengan biaya naik kereta sebesar 6.550 yen atau kalaau dirupiahkan sekitar Rp. 845.000, dan ini sudah di cover jika membeli Japan Rail Pass (JR Pass).
Sesampainya di Stasiun Shin-Osaka langsung menuju bagian Lost and Found, dan alhamdulilah tas saya kembali.
tsujiri di stasiun Shin-Osaka, sekarang sudah ada di Jakarta lho |
Selama dua hari di Osaka saya menginap di Fuga Stay Hostel. Jarak dari hotel ke bus stop dan stasiun lumayan dekat, dan nuansa yang dihadirkan di hostel juga cukup menarik dengan adanya mini cafe dan pernak pernik yang lucu-lucu, juga tidur dengan menggunakan tatami yang memberi kesan Jepang banget.
Tarif per malam hostel ini sekitar Rp.800.000 terasa sangat mahal saat fasilitas yang saya dapatkan (entah kamar lainnya) kurang memuaskan. Misalnya, mengubah suhu ruangan agar menjadi hangat terasa agak ribet, closet duduk masih pakai washer tidak otomatis, dan saat menyalakan air untuk mandi terkadang suhu air berubah-ubah hangat kemudian dingin tidak stabil.
Suasana sekitar hostel |
Sore harinya saya mengunjungi salah satu tempat yang sangat populer di Osaka, Dotonbori. Enggak lengkap rasanya kalo ke Osaka gak mengunjungi tempat ini. Jika mau mengeksplor kota Osaka seharian atau dua hari saya sarankan untuk membeli Osaka Amasing Pass, karena saya hanya mengunjungi Dotonbori dan Universal Studio Japan, saya tidak perlu pass itu.
Dari Fuga Stay Hostel ke Dotonbori : naik bus ke Stasiun Shin-Osaka 210 yen, dari Stasiun Shin-Osaka ke Stasiun Namba 280 yen. lanjut jalan kaki ke DotonboriSingkatnya, Dotonbori adalah salah satu pusat kuliner dan shopping di Osaka, tapi yang unik adalah terdapat banyak kedai yang memiliki papan menarik seperti kepiting atau gurita raksasa yang terpampang di depan kedai. Disini saya membeli takoyaki, kuliner khas Osaka yang terkenal. Tak heran bila waktu-waktu tertentu antreannya kadang sangat panjang.
Setelah menikmati takoyaki yang terbukti enak, saya jalan jalan-jalan santai menikmati hiruk pikuk Dotonbori. Suasananya sangat ramai dan jangan lupa foto dengan background "Glico man".
Dotonbori |
pusat belanja Shinsaibashi |
Tips mencari makanan enak di Jepang, semakin panjang antrian berarti enak :) |
terbukti, maknyoss |
Ditunggu blog shirakawa-go nya hehehe
ReplyDelete