Perjalanan Singkat di Kyoto, dan Shirakawago yang Magis
Perjalanan saya di Jepang masih berlanjut, setelah Tokyo, Kawaguchiko, Nagoya, dan Osaka, destinasi selanjutnya adalah ke kota Kyoto. Letak Kyoto sangat dekat dari Osaka tempat saya menginap sebelumnya, butuh waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan kereta.
Saat traveling antar kota seperti saya ini cukup menguras tenaga, jangan telat untuk makan, bawa perlengkapan obat-obatan, karena perbedaan cuaca tentu akan sangat mempengaruhi seperti merasakan hujan seharian di Universal Studio Japan kemarin. Terima kasih Tolak Angin dan hot cream yang setia menemani :)
Perjalanan singkat di Kyoto
Sebelum berangkat ke Kyoto, saya menyempatkan untuk sarapan di Matsuya, warung "langganan" saya yang berada di depan Stasiun Shin-Osaka. Kemudian berangkat dengan kereta ke Kyoto, jika memiliki JR Pass cari saja kereta yang sudah tercover, jadi gratis deh.
Di stasiun Kyoto, saya menitipkan koper saya di Locker Coin seharga 600 yen untuk satu loker ukuran sedang. Destinasi wisata terdekat dari stasiun Kyoto adalah Fushimi Inari yang sangat terkenal dengan ribuan torii yang berjejer, salah satu tempat yang wajib banget jka mampir ke Kyoto.
Banyak toko yang menyewakan pakaian kimono, sehingga bisa berkeliling dengan menggunakan pakai khas Jepang. Datang lebih pagi jika ingin menimati suasana yang sepi karena saat saya datang sekitar jam 10 sudah luamayan ramai.
Niat hati ingin berkeliling di Fushimi Inari dan tempat terkenal di Kyoto pun harus dibatalkan karena istri merasa kurang fit. Dalam setiap perjalanan apapun, jangan terlalu,memaksakan keinginan karena tiap kondisi fisik seseorang pasti berbeda. Komunikasi sangat penting saat traveling, untuk menghindari kendala yang lebih parah di kemudian hari.
Akhirnya, kami kembali ke stasiun Kyoto untuk mengambil koper sekaligus reservasi tiket kereta esok hari untuk pergi ke Kanazawa.
Tempat saya menginap di Kyoto, Kuramaguchi Omiya. |
Perjalanan ke Shirakawa-go
Keesokan harinya, sekitar jam 6 pagi saya langsung berangkat menuju ke Stasiun Kyoto. Dengan tiket yang sudah di reservasi sehari sebelumnya untuk pergi ke Kanazawa. Saya membeli bento di salah satu konbini (mini market) untuk dimakan di dalam kereta nanti. Saya bertanya kepada petugas konbini apakah bento yang saya beli mengandung babi atau tidak, dan petugasnya mengecek sampai dua kali untuk memastikan bentonya sesuai yang saya inginkan. Salut !!
Perjalanan dari Kyoto ke Shirakawa-go termasuk jauh, karena harus menggunakan kereta menuju Kanazawa selama 2 jam perjalananan, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan bus selama 2 jam juga. Tiket bus menuju shirakawa-go ini wajib reservasi terlebih dahulu melalu web japanbusonline.com maksimal sebulan sebelum tanggal keberangkatan dan tidak bisa dibeli di lokasi pemberangkatan dan tidak ada kereta yang menuju ke Shirakawa-go. Jangan lupa beli tiket busnya untuk pulang pergi.
view dari jendela bus saat perjalan menuju Shirakawa-go |
Shirakawa-go adalah salah satu World Heritage oleh UNESCO. Cuaca dan pengaruh geografis yang ekstrem membuat penduduk di daerah ini harus menyesuaikan gaya hidupnya dengan membangun rumah kayu Gassho-zukuri ( Rumah dengan bentuk seperti tangan yang sedang berdoa).
Jika ingin melihat dari ketinggian dan berfoto dengan background Desa Shirakawa-go, datang saja ke Shiroyama Observatory Deck dengan berjalan kaki. Pemandangan indah dengan rumah unik yang tertutup salju tidak boleh dilewatkan. Waktu terbaik ke Shirakawa-go adalah winter saat ada iluminasi cahaya lampu di Gassho. Magis !!
Saya menginap di Shirakawa-go Guesthouse Kei selama semalam dengan kamar dormitory harga sekitar Rp. 861.000,- per orang. Di dalam kamar tidak boleh berisik dan makan, jadi disediakan tempat untuk makan dan ngobrol. Disini saya hanya sekali melihat konbini dan jaraknya juga lumayan jauh, untungnya di penginapan kita bisa membeli berbagai snack atau ramen instan, tersedia juga kopi dan teh bisa dinikmati gratis tapi harus ingat jaga kebersihan cuci gelas yang telah dipakai.
Di Shirakawa-go Guesthouse Kei ini tersedia 3 kamar mandi dan 2 toilet, jadi antri tidak terlalu lama. Staff nya juga sangat ramah dan friendly kok, dia juga menyediakan ekstra selimut karena cuaca malam nanti akan sangat dingin sampe minus 4 derajat.
Perjalanan ke Tokyo, Sayonara Jepang
Bus dari Shirakawago menuju Kanazawa sekitar jam 10.00 pagi, setelah merapikan tempat tidur dan berpamitan, saya jalan santai ke terminal bus. Menikmati waktu karena entah kapan lagi bisa kesini. hiks !
Dari Stasiun Kanazawa menuju Stasiun Tokyo jarak 427 km ditempuh hanya sekitar 190 menit saja. Sialnya, di dalam kereta saya baru sadar kalo JR Pass saya hilang. Alhasil, untuk keluar Stasiun Tokyo jadi agak repot, uang buat beli oleh-oleh harus dipakai untuk beli tiket kereta lagi deh.
Stasiun Tokyo |
Malam harinya, saya memang berencana untuk menginap di Bandara Narita untuk menghemat biaya flight esok harinya jam 8 Pagi. Lapar malam hari di Bandara Narita juga tenang masih ada tempat makan yang 24 jam. Toilet pun besar dan sangat bersih. Mandi?? apa ituu mandi?
Sayonara Japan !!!
Comments
Post a Comment