Warna Warni Nagoya, Kota yang Romantis
Ketika mendengar negara Jepang, kota yang terlintas pertama kali mungkin adalah Tokyo, Kyoto, Osaka atau mungkin Hiroshima dan Nagasaki yang dikenal di buku-buku sejarah sebaai kota yang dibumihanguskan oleh Amerika. Selain itu, ternyata ada lagi kota Nagoya yang terletak diantara kota Tokyo dan kyoto, sehingga kota ini disebut "ibukota bagian tengah"
Hari Ketiga
Nagoya
Nagoya memang tidak sepopuler kota Tokyo, Osaka dan kyoto, tapi kota ini masuk dalam itinerary karena saya ingin mengunjungi Nabana No Sato, taman bunga yang dihiasi oleh jutaan lampu warna warni dan salah satu winter illuminationi terbesar di Jepang. Wowww ..
Setelah dua hari sebelumnya berkeliling kota Tokyo dan mengunjungi pagoda di Fujiyoshida, kota selanjutnya yang akan saya kunjungi adalah kota yang terletak di Perfektur Aichi dan berjarak lumayan jauh dari Tokyo sekitar 350 km, saya pun berangkat pagi supaya bisa berkeliling di Nagoya nanti.
Dari Hotel Mystays Asakusa ke Stasiun Tokyo : Naik bus ke Stasiun Okachimachi 210 yen, lanjut naik kereta dari Stasiun Okachimachi ke Stasiun Tokyo 140 yen
Keuntungan membeli Japan Raill Pass ( JR Pass ) akan sangat terasa saat traveling di Jepang dengan mengunjungi kota-kota yang jaraknya jauh dan tiketnya mahal karena JR Pass ini bebas naik kereta apapun yang masih tergolong ke Japan Railways Group.
Contohnya adalah dari Tokyo - Nagoya harga tiket normalnya adalah 10.360 yen atau setara Rp. 1.300.000, belum lagi jika memesan kursi reservasi harganya juga berbeda.
Untuk kualitas kereta jangan diragukan, jarak 350 Km Tokyo - Nagoya ditempuh selama 104 menit atau sekitar 330 km/ jam. super cepatt. Dua koper bisa masuk diantara kursi dan masih memiliki space kosong untuk kaki, jadi tidak pegal selama perjalanan.
Stasiun Nagoya menurut saya adalah salah satu Stasiun terbesar dan paling ramai sekali. Keluar Stasiun saya mencari bus stop untuk segera check in hotel, tapi setelah berjalan kaki dan melihat peta tidak ketemu juga. Beruntungnya ada mbak-mbak yang membantu saya menunjukan bahkan mengantarkan saya ke bus stopnya (jarang-jarang nih ditanya duluan, biasanya nanya duluan yang ternyata lokasinya ada di Stasiun Nagoya. Arigatou mbak ..
Kehilangan barang di Jepang? Tenang
Saat antri bus, saya baru ingat kalau tas saya ternyata tertinggal di dalam kereta yang saya naiki dari Tokyo ke Nagoya, memang sih isi nya tidak banyak hanya pakaian dan dompet dengan uang Rupiah dan kartu-kartu, STNK (ngapain juga ini dibawa) dan E-KTP yang tentunya sangat ribet jika harus mengurus kembali di Indonesia.
Jangan panik, langsng lapor ke bagian Lost and Found yang berada di Stasiun. Petugas nanti akan memberikan selembar kertas (dengan tulisan Jepang) berisi data barang apa yang hilang, isinya apa saja, dan warnanya. Tapi tenang, petugas akan membantu kok. saya menunggu sekitar 30 menit dan langsung diberitahu tas saya yang tertinggal sudah ditemukan dan bisa diambil di Stasiun Shin-Osaka, atau bisa dikirim ke alamat yang kita mau tapi biaya saya yang bayar. Syukurlah, jangan sampe mood liburan malah jadi rusak.
Dari Stasiun Nagoya ke Hotel : Naik bus 210 yen
Nagoya Castle
Setelah check in hotel dan makan siang di dekat hotel saya langsung menuju ke Nagoya yang berada di pusat kota dan bisa diakses melalui subway atau menggunakan bus
Dari Hotel ke Nagoya Castle : Naik bus 210 yen
Setelah turun dari bus, sambil berjalan menuju Nagoya Castle saya mengambil foto-foto sekitar dan berselfie ria, tiba tiba datang seorang kakek yang berbaik hati menawarkan diri memotret saya bersama istri. Selesai mengambil foto kemudian kakek bertanya ke saya sembari menunjukkan hasil fotonya yang mungkin artinya "gimana nih hasilnya?" . Sugoiii kek, saya jawab.
Kakek yang sedang berjalan jalan bersama istrinya ini masih terlihat romantis dan penuh senyum. sweet ..
Setelah membayar tiket masuk Nagoya Castle sebesar 500 yen/ orang, langsung masuk kawasan Nagoya Castle yang luas. Nagoya Castle yang merupakan salah satu istana terbesar yang ada di Jepang, walaupun sudah mengalami beberapa kali renovasi dan rekontruksi namun hal itu tidak mengurangi nilai autentik dari istana ini.
Di kawasan Nagoya Castle juga sering ada pertunjukkan. Seperti istana lainnya di Jepang, dikelilingi oleh taman yang indah, puncaknya adalah saat musim hanami di bulan april.
Nagoya Castle menjadi aset budaya kebanggan kota Nagoya dan Jepang karena mengandung nilai sejarah tinggi serta arsitekturnya yang unik.
Dari Nagoya Castle ke Nabana No sato : Naik kereta di Meijo Line transit di Hiyasaodori lanjut Sakuradori Line ke Stasiun Nagoya 240 yen.
Dari Stasiun Nagoya ke Stasiun Kuwana 350 yen, dengan JR Pass gratis.
dilanjutkan naik bus dari Stasiun Kuwana ke Nabana No Sato 210 yen
Nabana No Sato
Saat musim dingin selain wisata salju, hal lain yang populer adalah warna warni di malam hari atau yang disebut illumination. Nabana No Sato adalah taman bunga yang terletak di kawasan nagashima Resort memiliki konsep yang berbeda-beda setiap musimnya, sedangkan saat musim dingin disulap menjadi taman lampu warna warni yang sangat menakjubkan.
Saya langsung terkesima melihat rangkaian lampu yang dirangkai sedemikian rupa. Seperti masuk negeri dongeng
Spot andalan di Nabana No Sato tentu saja terowongan cahaya sepanjang 200 meter rangkaian ratusan ribu lampu. Lokasi yang sangat ramai dan menjadi spot foto yang populer. Banyak sekali pasangan muda maupun yang sudah berumur berfoto disini. Jomblo jangan baper ..
Setelah melewati terowongan terdapat area panggung utama pertunjukkan utama yang menampilkan atraksi lampu yang bergerak seperti sebuah cerita.
Selain itu terdapat juga terowongan yang dinamakan kawazu sakura, suasana terowongan juga berbeda dengan instalasi lampu berbentuk daun sakura yang dirangkai dari ratusan ribu lampu yang berubah-ubah warnanya.
Bus terakhir dari Nabana No Sato ke Stasiun Kuwana, suhu 10 derajat saat itu terasa sangat dingin mungkin diarea ini tidak ada gedung yang menghalangi. Tapi senyum dibibir sangat puas dan Nagoya sangat romantis ..
Comments
Post a Comment